• Tak Berkategori

Tips dan Kewajiban Menjadi Pelatih Paskibra yang Benar

KOL 12

Selamat malam Akang/Teteh, Ciko mau tanya, pernah ga sih Akang/Teteh semua kepikiran buat jadi seorang Pelatih Paskibra? Mungkin ada yang pernah dan ada yang ngga kali ya, tapi perlu diketahui bahwa menjadi Pelatih Paskibra tidak sama dengan menjadi Pelatih Sepak Bola. Menjadi pelatih Paskibra bukan hanya harus pintar meracik Variasi Formasi saja. Tapi harus bisa memahami Pola Pikir Anak didiknya sendiri.

Jika dibandingkan dengan Pelatih Sepakbola, Pelatih Sepakbola hanya perlu meracik Formasi Klubnya dan itupun para pemain dituntut untuk mengerti apa yang pelatih perintahkan, dan tugas-tugas yang lainnya pun masih bisa dibantu oleh staff-staff pelatih yang lainnya. Tapi ketika menjadi Pelatih Paskibra, kita tidak hanya dituntut Pintar dalam meracik Variasi Formasi saja lalu menerapkannya pada anak didik kita. Sebelum menerapkannya kepada anak didik kita, kita harus bisa menerapkannya terlebih dahulu kepada diri sendiri.
Karena itu, ciko bakal kasih tau Akang/Teteh semua yang ingin atau sekarang sedang menjadi Pelatih Paskibra tentang Kewajiban yang harus dimiliki oleh seorang Pelatih Paskibra. Terwujud atau tidaknya peraturan ini tergantung kepada kesanggupan seorang pelatih. Pelatih yang hanya melaksanakan hanya karena Tugas tidak akan meraih hasil yang maksimal. Hasil yang baik akang diperoleh jiga seorang pelatih memperhatikan aturan-aturan berikut ini:
1. Rasa Kasih Sayang
Jangan baper dulu ya kang/teh hehe.. Rasa kasih sayang yang dimaksud disini adalah Seorang pelatih harus dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didiknya. Kalo ada 16 orang di satu Pasukan, ya Seorang Pelatih harus bisa memahami mereka satu persatu. Sulit? Pelan-pelan juga pasti bisa kok kang/teh.
2. Persiapan
Persiapan sangat penting dilakukan seorang Pelatih, mungkin yang ada di benak akang/teteh semua adalah Persiapan untuk lomba? Tapi yang dimaksud disini bukan lah itu. Persiapan yang dimaksud disini adalah Persiapan akang/teteh untuk Melatih anak didiknya. Baik masalah waktu, tempat, materi apa yang akan diberikan, alat-alat, ataupun hal yang lainnya.
3. Mengenal Tingkatan Anak didik
Mengenal tingkatan anak didik pun perlu dilakukan. Akang/teteh disini semua pasti tau kalo setiap tingkatan berbeda didikannya. Mungkin untuk Junior yang paling bawah tidak terlalu keras atau masih banyak kata maklum. Tapi untuk senior tidak. Itu contohnya.
4. Tidak sombong
Ilmu yang akang/teteh miliki semuanya bukanlah hal yang patur dipamerkan. Tetapi wajib untuk diamalkan dan diturunkan kepada Anak didiknya.
5. Adil
Ini dia yang paling sulit, yaitu berlaku Adil. Akang/Teteh semua harus bisa adil dalam menilai anak didiknya baik berupa pujian ataupun teguran. Namun yang ciko alami yang paling sulit adalah ketika harus adil dalam memberi jatah perlombaan, pasukan yang di cadangkan selalu merasa tidak adil walaupun tidak berkata secara langsung namun terlihat dari gerak-geriknya.
6. Sederhana
Pelatih harus bisa Sederhana dalam melatih anak didiknya.  Seorang pelatih juga harus betindak seperlunya saja yang sesuai dengan apa yang harus ia lakukan.
7. Teliti
Seorang pelatih dituntut untuk bisa memberikan Perintah atau Materi yang mudah dipelajari oleh Anak didiknya dan harus melaksanakannya sebagaimana target yang Pelatih tersebut sudah tentukan. Jangan setengah-setengah.
Perhatian khusus dengan latihan (Drill) Maksudnya untuk mencapai kepahaman bertindak bukan sekedar mengetahuinya saja. Karena itu, seorang pelatih tidak disarankan untuk Selalu bercerita di depan anak didiknya melainkan menjadi seorang teladan, mencoba, mengoreksi dan mengulangi sampai Anak didiknya paham akan apa yang dimaksudkan oleh Pelatih.
Note:
– Untuk mencegah terganggunya/rusaknya suasana pada saat memberikan sebuah aba-aba, seorang Komandan Peleton hendaknya diberi latihan teratur (Setiap hari) bisa secara mandiri.
– Perhatikan pada saat melatih Sikap Sempurna, seorang pelatih jangan hanya melihat posisi posturnya saja, tapi lihat juga pandangan matanya.
– Perbanyak latihan saat maju jalan atau jalan ditempat untuk menyatukan Irama sebuah Pasukan.
Nah itu dia Akang/Teteh saran yang bisa ciko kasih, maaf jika masih banyak kekurangannya mungkin Akang/Teteh sekalian yang Seorang Pelatih bisa membagi juga Tips cara melatihnya di kolom komentar. Terimakasih.
Beri Rating

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.